(31/07/2023)- Sampah plastik merupakan permasalahan yang sering dijumpai di
sekitar kita. Walaupun terlihat sebuah masalah yang sepele, sampah plastik bisa
menjadi permasalahan yang besar terutama jika di buang ke sungai. Sampah
plastik tersebut nantinya akan sampai ke perairan akibat terbawa oleh aliran
sungai. Sampah plastik akan berdampak buruk bagi perairan, biota, dan akhirnya
berdampak buruk juga bagi manusia.
Melihat
permasalahan yang ada, Athanasius Dhento Wilasma, Mahasiswa Program Studi
Oseanografi, Universitas Diponegoro menemukan sebuah solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Solusi tersebut adalah pembuatan ecobrick. Pembuatan ecobrick merupakan
salah satu solusi baru dalam mengatasi permasalahan sampah plastik. Ecobrick
merupakan botol bekas air mineral yang di dalamnya diisi dengan sampah
plastik hingga botol tersebut menjadi padat. Ecobrick dapat menjadi
material dasar dalam pembuatan sebuah barang. Karena pembuatan ecobrick masih awam bagi masyarakat di
Desa Ringinputih, maka diadakan pengenalan dan pelatihan pembuatan ecobrick.
Acara
pengenalan dan pelatihan pembuatan ecobrick,
dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2023 pukul 20.30 WIB di Dukuh Bangkek, Desa
Ringinputih. Target sasaran dalam acara ini berasal dari berbagai kalangan
masyarakat di Desa Ringinputih. Acara dimulai dengan penjelasan materi mengenai
sampah, bahaya sampah plastik bagi perairan, dan ecobrick. Pada akhir acara, diadakan pelatihan pembuatan ecobrick. Dengan adanya acara ini,
diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap sampah plastik dengan memanfaatkan
sampah plastik melalui pembuatan ecobrick.
Penulis : Athanasius Dhento Wilasma – 26050120130071 – Oseanografi
DPL : Nurhadi
Bashit, ST.,M.Eng
Lokasi : Desa Ringinputih, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2023
#p2kknundip
#KKNUndipTim2
#lppmundip
#undip